Postingan

Diskusi Online "Islam Progresif Memaknai Multireligius Di Era Post-Truth"

 Minggu, 18 Oktober 2020 HMPS AFI mengadakan diskusi online dengan tema "Islam Progresif Memaknai Multireligius Di Era Post-Truth" yang dipantik oleh Isfaroh, M.Ag selaku Alumni Mahasiswi Aqidah dan Filsafat Islam. Pada diskusi online ini, pemantik menjelaskan bahwa Post truth sebenarnya sudah muncul sejak lama, namun istilah ini populer sejak tahun 2016. Dalam Oxford makna post-truth adalah dikaburkannya publik dari fakta-fakta objektif, sehingga yg dimunculkan berdasarkan emosional.yang melatarbelakangi post-truth jadi perbincangan banyak orang di dunia. Peristiwa pertama yang metarbelakangi fenomena post-truth adalah keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa. Insiden kedua yang menguatkan fenomena post-truth adalah kemenangan Donald Trump dalam kontestasi politik di Amerika Serikat. Islam progresif merupakan lanjutan islam liberal, namun islam progresif ini juga menolak islam liberal itu sendiri. Tokoh" islam progresif ini seperti cak nun. Islam progresif merupakan seb
Gambar
AURA DAN HAKIKAT RAMADAN Ramadan tahun 1441 hijryah/2020 masehai menjadi Ramadan paling hambar yang pernah saya alami. iyaa, Ramadan kali ini kehilangan auranya yang begitu menghangatkan jiwa yang merasakannya. Bagaimana tidak, kita kehilangan banyak suasana yang menghiasi bulan yang penuh rahmat ini, yang membuat kita selalu rindu terhadap bulan Ramadan. Kita kehilangan kebiasaan kita selama bulan Ramadan, buka bersama dengan teman – teman, pasar sore yang ramai di titik – titik tertentu kota, lantunan sholawat atau ayat suci Al – Qur’an yang dilantunkan oleh anak – anak pengajian masjid, kehangatan tegur sapa yang biasa terjadi waktu sholat tarawih berjamaah di masjid, suara bising anak – anak yang berlarian di kala pulang dari masjid, dan hiruk pikuk suasanan yang biasa terjadi di saat ramadan. Namun yang terjadi sekarang adalah sebaliknya. Semua orang terpaksa menunda rencana buka bersama dengan teman atau pun orang terdekat, pasar sore yang kehilangan keramaian jual belin
Gambar
KISAH GADIS PERANTAU DI KOTA ORANG Kebanyakan orang menginginkan hidup dengan bahagia, begitupun juga dengan seorang anak gadis yang menginginkan itu. Mungkin bagi anak perempuan yang lainnya memandang hidup seorang anak gadis ini enak, tidak ada beban yang di pikirkannya, akan tetapi semua yang dilihat dari luar sosok anak gadis ini tidaklah semuanya benar. Memang anak gadis ini mendapat kebahagiaan yang cukup dari keluarganya akan tetapi di satu sisi anak gadis ini sering merasakan kesepian semenjak jauh dari ke dua orang tuanya, kedua orang tua anak gadis ini masih hidup akan tetapi jauh dari anak gadis ini, dia pergi jauh untuk mencari ilmu dan harus merelakan untuk jauh dari kedua orang tuanya. Keadaan jauh yang mengharuskan anak gadis ini tinggal dengan kakek dan neneknya, memang tinggal dengan mereka dia merasakan kebahagiaan akan tetapi kebahagiaan yang di dapat berbeda dengan apa yang di rasakan dengan orang tua. Di saat keadaan ini pun juga yang membuat anak gadis ini se
Gambar
Upaya: Mawa Bewa agar Basuki Kalau Anda disuruh memilih, Anda lebih memilih berperang melawan musuh yang kelihatan atau musuh yang tidak kelihatan. Yang kasat mata atau yang tidak kasat mata? Apabila musuh itu terlihat pastilah lebih mudah dan bisa dipelajari pola strategi dan bagaimana pergerakan lawan atau itu musuh, sehingga bisa dihitung: bagaimana cara melawannya, menyusun strategi perangnya dan menghitung pula kemungkinan terburuk yang kiranya akan menimpa. Sangat “naas” kiranya kalau hendak perang tapi tidak punya bekal sama sekali dan buta terhadap siapa musuh dan bagaimana strategi perang yang disusunnnya. Alih-alih bisa menang, melempar batu saja hanya angin yang terkena. Bukan begitu, Kang Guru?  Dunia yang kemarin gempar dengan tagar #WW3 atau perang dunia ke-3 yang dipicu oleh konflik Iran dan Amerika beberapa waktu bulan lalu, setelah terbunuhnya Perwira Tinggi Iran, Qassem Soleimani lewat serangan dari drone yang diterbangkan oleh Amerika. Yang akhirnya segera
Gambar
Antipoligami, Emansipasi Gusti Ayu Siti Noeroel Kamaril Ngarasati Kusumawardhani Gusti Noeroel memiliki nama lengkap Gusti Ayu Siti Noeroel Kamaril Ngarasati Kusumawardhani, ia merupakan putri dari K.G.P.A.A Mangkunegara VII dari istrinya yang bernama Gusti Kanjeng Ratu Timoer. Gusti Noeroel sapaan akrabnya lahir pada sabtu legi, 17 september 1921 merupakan putri yang pintar menari, ia dikagumi oleh masyarakat dan juga kalangan bangsawan, bahkan di usianya yg ke-15 ia pernah diundang untuk menari di acara pernikahan Putri Juliana dan Pangeran Bernard pada 6 januari 1937. Pada saat itu pula yang kemudian wajah Gusti Noeroel terpampang pada majalah legendaris life. Majalah terbitan Amerika Serikat edisi 25 januari 1937. Hingga kemudian Ratu Wilhelmina menyebutnya sebagai De Bloem van Mangkoenegaran  (Bunga dari Mangkunegaran). Selain menari, ia juga suka menunggang kuda, dan pintar membuat jamu tradisional.. Pada masa Masa mangkunegara VI dan VII memang kondisi Praja Mangkunegar
Gambar
Toleransi di Era Post - Modern Berkaitan dengan keberagaman dalam beragama pada zaman post – modern di  Indonesia sekarang, tentu kita selalu disuguh kan dengan isu tahunan yang berkaitan tentang toleransi. Banyak sekali pendapat tentang apa itu toleransi dalam beragama, sehingga menyebabkan isu ini sebagai isu tahunan atau pada saat hari raya atau peringatan khusus dari agama tertentu. Masih banyak orang yang mempermasalahkan tentang hal ini, meskipun kita berada di negara yang katanya paling toleran karena memiliki ragam budaya yang banyak,  padahal sejatinya isu toleransi ini sudah cukup diperdebatkan. Kasus – kasus seperti ini lah yang menarik untuk dibahas, apa dan bagaimana hakikat toleransi itu. Di zaman yang serba cepat dan instan ini banyak sekali isu – isu yang beredar tentang  toleransi dalam beragama, Dengan kecanggihan teknologi zaman sekarang kita sulit membedakan berita yang asli atau yang hoax, Simulacra semacam ini lah yang dapat memecah belah keberagaman da
Gambar
Intelektual Arab Abdullah Laroui Intelektual arab asal Maghrib dalam bukunya The crisis of Arab Intellectuals bahwa Dengan mewaspadai akan bangkitnya gerakan tradisionalisme dalam bentuk fundamentalisme islam utamanya dalam pemikiran arab kontemporer, Laroui pada saat yang sama optimis bahwa telah lahir gerakan intelektual baru dalam menghadapi krisis difitisme 1967 yang disebutnya sebagai the second Nahdah. Hal ini berarti bahwa  pemikiran arab sedang menghadapi era kebangkitan kedua ini sebenarnya telah diawali pada tahun 1963-1965 masehi yang disebut dengan era Nasser dan berkembang menjadi sangat matang sejak tahun 1970-an sampai sekarag setelah masa percobaan Nasserisme menemui kegagalan. empat periode sejarah pemikiran intelektual Arab dengan menambahkan periode 1967 ke atas sebagai era baru kebangkitan intelektual Arab, yaitu pertama, Nahdah periode renaissance kultural Arab terbesar, diawal pada abad ke19 (1850 Masehi sampai tahun 1914 Masehi) kedua, periode di antar