KURANGNYA LITERASI DI ERA GLOBALISASI BAGI GENERASI MILENIAL MENYEBABKAN PENGARUH MASUKNYA HOAX

KURANGNYA LITERASI DI ERA GLOBALISASI
BAGI GENERASI MILENIAL MENYEBABKAN PENGARUH MASUKNYA HOAX

  Era modern ini kita sering menemukan berbagai hal atau peristiwa yang membuat kita terpengaruh dan merasa tertarik untuk kita ketahui atau lakukan. Berbagai hal tersebut dapat kita temukan di media sosial maupun disekitar lingkungan kita. Masa ini bisa membuat kita tahu betapa berhaya bagi generasi saat ini. Dalam hal ini, ada banyak sebutan bagi masa atau zaman ini. Kalau di era modern ini banyak kalangan remaja maupun tua  menyebutnya zaman now ada juga yang menyebut zaman milenial yang mana pada zaman ini membawa perubahan nilai kebudayaan dan perilaku masyarakat. Masyarakat yang seperti itu, telah mengubah gaya hidup mereka dengan gaya hidup yang baru. Seperti gaya remaja yang sekarang ini lebih memilih menggunakan gaya-gaya barat misalnya, cara berpakaian orang korea.
Kita para generasi melenial yang paling tertelan atau terpengaruh terhadap bahaya hoax sangat disayangkan karena yang seharusnya bisa menikmati bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan di masa depan nanti, malah diisi dengan orang-orang yang tidak cerdas dalam bermedia sosial. Seperti orang-orang yang suka menyebarkan berita bohong atau hoax di media sosial dapat menyebabkan dampak yang sangat buruk bagi kita. Karena orang yang melihat berita lansung percaya terhadap berita tersebut dan disebarkan di teman-teman mereka bahkan di sekitar lingkungan mereka. Kejadian yang seperti itu bisa terjadi akibat kurangnya literasi serta pengetahuan mereka. Banyak orang mengira literasi itu tidaklah penting sebab yang mereka pentingkan hanyalah kebutuhan dan gaya hidup mereka masing-masing. Hal ini juga bisa terjadi karena banyaknya kaum muda maupun kaum tua yang menggunakan alat teknologi dan informasi modern. Misalnya hp, laptop, komputer yang digunakan mereka untuk melihat berita tersebut. Oleh karena itu, pola pikir dan karakter generasi milenial bisa dikatakan sangat berbeda dengan generasi yang sebelumnya. Generasi ini sebenarnya juga penuh dengan kreativitas, inovatif, dan pastinya sangat cepat dalam beradaptasi dengan teknologi-teknologi baru. Dengan adanya teknologi modern banyak sekali penyebaran-penyebaran informasi bohong yang termuat dalam media sosial. Penyebaran informasi tersebut menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Untuk itu masyarakat perlu diingatkan agar memanfaatkan media sosial secara positif dan jangan mudah termakan isu tidak benar. 
Seperti peristiwa yang sedang terjadi  atau hoax terkini yang tengah beredar di media sosial saat ini. ( rabu, 18 desember 2019 ) Kaesang pamer foto wisuda, Warganet: No selfie Hoaks kaesang menuliskan keterangan singkat dalam unggahannya. Suara.com  - Kaesang pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (jokowi) resmi menyandang predikat sarjana. Ia akan wisuda di singapura, Rabu (9/10/2019). Informasi tersebut diperoleh dari jaringan twitter pemuda yang aktif bermedia sosial tersebut. Kaesang yang sebelumnya menempuh studi di Singapure University of Social Science (SUSS) membagikan momen istimewanya. Ia mengunggah sebuah foto deretan mahasiswa yang memakai toga tengah duduk di sebuah ruangan. Pengusaha kuliner itu lantas menyertakan keterangan singkat dalam unggahannya “Akhirnya”  tulis kaesang. Unggahan tersebut menarik para warganet yang seketika memberikan beragam respons di kolom komentar. Sebagian ada yang memuji dan ada juga yang yang justru mengejek kaesang karena tidak memajang foto dirinya sendiri di unggahan itu. Mereka menyebut bahwa wisuda kaesang adalah wisuda palsu alias hoaks karena ia tidak memamerkan foto dirinya. “Nggak selfie hoax, bisa aja foto temannya yang wisuda,” begitulah karena tidak selfie aja dibilang hoaks.
Kejadian-kejadian yang seperti inilah yang membuat kita resah. Mereka sering menyimpulkan sendiri dan lansung memberi komentar yang buruk tanpa mereka ketahui kebebenarannya. Padahal, yang kejadian yang sebenarnya tidak seperti yang mereka simpulkan. Oleh karena itu, setiap kita  menerima informasi harus di cari asal usul informasi dan kebenarannya terlebih dahulu. Kita juga harus bisa memilah mana yang benar dan mana yang salah serta menyaringnya. Banyak orang yang sering termakan isu-isu yang tidak benar karena mereka langsung menerima isu itu tanpa mengetahui asal usul dari isu tersebut. Untuk itu kita sangat membutuhkan banyak pengetahuan dan wawasan sebagai penangkal isu-isu yang bersifat hoaks itu. Kita bisa meningkatkan serta mengembangkan pengetahuan dengan cara berliterasiDengan cara itu kita bisa memilah mana yang benar dan mana yang salah. Di era globalisasi ini banyak orang yang tidak lagi peduli baetapa pentingnya literasi bagi generasi milenial ini. Apalagi akan ada banyak informasi serta isu-isu yang belum tahu kebenarannya terdapat di media sosial dan kita mungkin maupun pasti terpengaruh oleh berita atau isu tersebut akibat keterbatasan kita akan pengetahuan. Memang budaya literasi di Indonesia itu rendah maka dari itu kita harus bisa mengubah Indonesia ini menjadi negara yang berliterasi tinggi. Maka dari tak heran jika kita masih banyak terpengaruh oleh berita bohong. Padahal dengan kita berliterasi bisa mengetahui apa yang belum kita ketahui. Pada generasi milenial ini juga seharusnya diberikan sosialisasi di era globalisasi ini terhadap bahaya dari penyebaran berita hoax itu sendiri. Ada juga cara untuk menngkal hoax di media sosial dengan pendekatannya lebih ke arah budaya atau disesuaikan dengan
kebutuhan daerah tersebut. Sekian dari saya apabila ada salah saya minta maaf, saya ucapkan terima kasih.

Oleh : Barirotul Musalamatul Jannah
Devisi Keilmuan HMPS AFI IAIN Surakarta


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SKISMA SANTRI ABANGAN